1. PT Dian
Cipta Perkasa
Perusahaan ini berdiri dari sejak
1991 yang bergerak di usaha pakan ternak yang kebanyakan untuk unggas
petelur. Perusahaan ini berada di Jakarta dan Semarang
Kebanyakan perusahaan ini
mengimport bahan-bahan nya dari luar negeri tetapi yang membedakan dari
perusahaan lain adalah kualitasnya yang menentukan harga. Total omset mereka
pertahunnya kira kira 300M.
2. BIB
Lembang
Balai Inseminasi Buatan (BIB)
Lembang didirikan tahun 1975 dan diresmikan oleh Menteri Pertanian RI dan Wakil
Perdana Menteri Selandia Baru pada tanggal 3 April 1976. Sebagai
BIB pertama di Indonesia, diberi mandat pemerintah untuk memproduksi semen
beku ternak sapi perah dan sapi potong, dalam rangka memenuhi kebutuhan
pelaksanaan Inseminasi Buatan (IB) di Indonesia agar tidak selalu tergantung
pada semen beku impor. BIB Lembang sejak berdiri sampai dengan sekarang,
telah diproduksi semen beku benih unggul lebih dari 31.423.000 dosis yang telah
disebarkan ke daerah-daerah pelaksana IB di Indonesia. Memiliki Panca
Prima yaitu Pejantan Prima, Biosecurity Prima, Proses Produksi Prima, Kualitas
Produksi Prima, Pelayanan Konsumen Prima.
3. BBIB SINGOSARI
Balai basar Inseminasi Buatan
Singosari merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Peternakan dan
Kesehatan Hewan.BBIB Singosari merupakan Unit Pelaksana Teknis eselon 2b.
Berdiri sejak tahun 1976 dan diambil alih oleh pemerintah pada tahun1978.
Dengan motto “Setetes mani Sejuta Harapan” memiliki populasi pejantan 229 ekor
berupa sapid an kambing. Jenis-jenisnya sebagai berikut: Sapi Bali, Sapi
Brahman, Sapi Ongole, Sapi Madura, Sapi Simental, Sapi Limosin, Sapi Angus,
Sapi Brangus, Sapi FH, kambing PE, kambing Boer.
4. BALAI
EMBRIO TERNAK-CIPELANG
Balai Embrio Ternak (BET)
Cipelanng merupakan salah satu UPT Pembibitan yang diberi tugas dan fungsi
untuk melakasanakan produksi, pengembangan dan distribusi embrio berdasarkan
Permentan No. 57/OT.140/5/2013.mempunyai visi “Menjadi Sumber Benih dan Bibit
Ternak Unggul Nasional”. Skema Breeding yang dilaksanakan oleh BET Cipelang
khususnya untuk sapi pejantan eksotik (Limousine, Simmental, Brahman, Angus,
dan FH) ini merupakan program dengan memanfaatkan potensi genetik dari embrio
dan semen yang di import dari luar. Sapi bibit hasil TE yang dihasilkan
mempunyai kualitas sama dengan sapi bibit pejantan dan betina import sehingga
meminimalkan terjadinya Inbreeding. Keunggulan ternak bibit yang dihasilkan
dari Transfer Embrio (TE) adalah:
1.
Kualitas sama dengan sapi unggul importnya
2.
Memiliki silsilah dan nilai Estimated Breeding Value (EBV) yang baik dan
terseleksi
3.
Bersertifikat dan bebas dari penyakit
4.
Tidak mempunyai kekerabatan dengan sapi yang sudah ada di B/BIB Nasional
maupun UPT
5.
Mempunyai daya adaptasi lebih baik dari sapi bibit unggul import
6.
Harga lebih murah dari sapi unggul import
7.
Telah banyak digunakan di B/BIB Nasional dan Daerah untuk sapi pejantan
5. PT PESONA SCIENTIFIC
PT Pesona Scientific menyediakan
alat-lat peternakan terlengkap di Indonesia merupakan distributor dari :
EUROFARM, KRUUSE, RENCO, FUJIHIRA, HENKE SASS WOLF, WELLD, DRAMINSKI, SEZER,
CERTEST, BCF.
PT Pesona Scientific menyediakan
peralatan peternakan yang anda butuhkan dengan kualitas terbaik. PT Pesona
Scientific telah menyalurkan milking machine, peralatan peternakan dan
spare part nya kepada perusahaan swasta maupun dinas pemerintah di Indonesia.
PT Pesona tidak saja mengirimkan alat ternak , tetapi juga membina hubungan
baik dengan pelanggan dengan menyediakan after sales service.
6. IPB
Titik awal pembentukan Fakultas
Peternakan IPB terjadi antara 1950-1960, yaitu penyusulan pembentukan Lembaga
Ilmu Ternak dan Lembaga Ilmu Makanan Ternak di dalam struktur Fakultas
Kedokteran Hewan. Usul tersebut diajukan oleh Prof. Drs. Sutisno Djuned
Pusponegoro (alm) salah seorang staf Fakultas Kedokteran Hewan. Usulan tersebut
diterima dan dilanjutkan dengan pembentukan Lembaga Ilmu Ternak dan Lembaga
Ilmu Makanan Ternak. Dr. Fisher ditunjuk sebagai ketua Lembaga Ilmu Makanan
Ternak. Pada tahun 1960, dilakukan pengembangan Fakultas kedokteran Hewan
menjadi Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan karena sejak tahun tersebut
dibuka dua minat studi yaitu Minat Kesehatan Hewan dan Peternakan. Minat studi
peternakan ini merupakan program akademik yang terkait dengan keilmuan yang
diemban Lembaga Ilmu Ternak dan Lembaga Ilmu Makanan Ternak. Pada tahun 1962,
Fakultas Kedokteran Hewan, Peternakan ini dikembangkan lagi menjadi Fakultas
Kedokteran Hewan, Peternakan dan Perikanan Laut. Nama ini menggambarkan adanya
tiga jurusan pada Fakultas tersebut, yaitu Jurusan Kedokteran Hewan, Peternakan
dan Perikanan Laut.
Melalui Surat Keputusan Menteri PTIP Nomor 91 Tahun 1963 yang disahkan oleh
Presiden RI Nomor 279 Tahun 1963, terhitung 1 September 1963, Fakultas
Pertanian dan Fakultas Kedokteran Hewan, Peternakan dan Perikanan Laut dilepas
dari Universitas Indonesia dan kedua fakultas tersebut direorganisasi menjadi
Institut Pertanian Bogor (disingkat IPB). Pada saat itu diputuskan bahwa IPB
terdiri dari lima fakultas, yaitu : Fakultas Pertanian, Fakultas Kedokteran
Hewan, Fakultas Perikanan, Fakultas Peternakan dan Fakultas Kehutanan. Sekarang
Fakultas Peternakan IPB mempunyai 2 departemen yaitu Ilmu Nutrisi dan Teknologi
Pakan (INTP) dan Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan (IPTP).
7. UGM
Sejarah fakultas peternakan UGM
adalah pada tanggal 15 September 1955 Fakultas Kedokteran Hewan UGM berkembang
menjadi Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan (FKH&P) UGM dan
selanjutnya atas dorongan masyarakat dan inisiatif beberapa dosen pada tahun
1964 membentuk dua jurusan yaitu: 1) Jurusan Kedokteran Hewan dan 2) Jurusan Peternakan. Pada
tanggal 20 Juni 1966, terhitung mulai tanggal 1 September 1966 FKH & P
ditingkatkan menjadi dua Fakultas yaitu: 1) Fakultas Kedokteran Hewan dan 2)
Fakultas Peternakan. Mulai 10 November 1969 dengan adanya Surat Keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 2 November 1969, nomor:
1449/KT/I/SP/1969, Fakultas Peternakan UGM secara resmi berdiri dengan
pengangkatan Dekan dan Sekretaris di Fakultas Peternakan UGM dengan
menyelenggarakan Program Studi Peternakan. Fakultas peternakan UGM memiliki
4 jurusan yaitu nutrisi dan makanan ternak, produksi ternak, social ekonomi
peternakan, dan teknologi hasil ternak.
8. UNSOED
Fakultas Peternakan UNSOED
diresmikan pendiriannya pada 10 Pebruari 1966. Seiring
dengan kebutuhan masyarakat akan tenaga trampil (siap pakai) maka pada tahun
1982 Fakultas Peternakan Unsoed membuka program Diploma Produksi Ternak Unggas
dan Perah (DIII-PTUP) yang pada tahun 1999 berubah menjadi Program Studi
Diploma Tiga Budidaya Ternak. Mulai tahun 2008, Fakultas Peternakan menyelenggarakan tiga program studi yaitu
Program Diploma Tiga (D3) Program Studi Produksi Ternak, Program Sarjana
(S1) Program Studi Peternakan, dan Program Studi Magister (S2) Program
Studi Ilmu Peternakan.